Seputar Dunia dan Akhirat

Seputar Dunia dan Akhirat

Kamis, 31 Maret 2011

Siswa Sekolah di AS Ditangkap Setelah Merenggut Jilbab Teman Sekelasnya

Siswa Sekolah di AS Ditangkap Setelah Merenggut Jilbab Teman Sekelasnya

Seorang siswa sekolah di Staten Island, New York ditangkap karena melakukan kejahatan rasial. Anak itu menganiaya dan mencoba merenggut jilbab yang dikenakan seorang siswi, teman sekelasnya.

Saksi mata mengungkapkan, Osman Daramy, 12, bersama seorang temannya yang berusia 13 tahun, memukuli teman sekelasnya itu, meninju dan menendangnya sampai siswi muslimah tersebut jatuh tak berdaya. Daramy lalu bertanya dengan suara membentak,"Apakah kamu Muslim?", sebelum ia menarik dan merenggut jilbab siswi itu, tapi ia tidak berhasil melepas jilbab siswi yang menjadi korban kekerasan Daramy.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/3) siang, di Dreyfus Intermediate School yang berlokasi di Warren Street, Stapleton--sebuah kawasan di Staten Island.

Sebelumnya, dalam waktu dua bulan ini, Daramy sudah empat kali menyerang siswi yang sama. Dalam insiden hari Rabu kemarin, Daramy langsung ditangkap dengan tuduhan melakukan tindakan pelecehan berat. Polisi State Island masih mencari teman Daramy, yang diduga membantu penganiayaan yang dilakukan Daramy.

Juru Bicara Departemen Pendidikan mengatakan, tindakan disiplin terhadap Daramy ditangguhkan, karena Daramy kini menjadi tahanan untuk kasus kenakalan remaja yang ditangani oleh Pengadilan Keluarga.

Bukan sekali ini saja Daramy melakukan kekerasan terhadap teman sekelasnya. Awal pekan ini, ia menggunting rambut seorang siswi teman sekelasnya, lalu berlari-lari keliling kelas sambil mengacungkan gunting yang dibawanya, sehingga membuat takut teman-teman sekelasnya.

Setelah peristiwa itu, pihak sekolah menempatkan seorang "pengawas" di depan kelas Daramy, agar guru bisa mengajar di kelas itu. Menurut seorang guru, Daramy tidak dikenakan dakwaan kriminal, tapi hanya dikenakan "tahanan rumah."

"Anak itu adalah teror. Dia selalu meneror para staf dan siswa di sekolah," kata seorang guru. (ln/NYPost)
sbr: eramuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar