Seputar Dunia dan Akhirat

Seputar Dunia dan Akhirat

Minggu, 12 Juni 2011

Dakwah Muslimah Kanada, Gelar Dialog Sehari Tentang Jilbab

Dakwah Muslimah Kanada, Gelar Dialog Sehari Tentang Jilbab



Koalisi Muslimah Kanada menggagas acara "Day of Dialogue" untuk meluruskan pandangan banyak orang, khususnya non-Muslim tentang busana muslim, jilbab dan hak perempuan dalam Islam.
Salah seorang kordinator acara itu Fauzia Mazhar mengatakan, selama ini para muslimah sering mendapat pertanyaan klasik tentang posisi perempuan dalam Islam, benarkah perempuan muslim mengalami penindasan dan tindakan sewenang-wenang dari suaminya.
"Kami tidak mau dinilai hanya dari berjilbab atau tidak berjilbab. Kami ingin dilihat lebih dari sekedar jilbab. Kami punya kepribadian, keinginan dan tujuan dalam hidup," tukas Fauzia.
Acara yang digelar pada Sabtu (12/6) dengan metode tanya jawab, dihadiri oleh kalangan perempuan non-Muslim dan mengangkat lima topik terkait perempuan dalam Islam, antara lain; pendidikan, kepemimpinan, hak dan tanggung jawab perempuan, kewajiban keagamaan, tata cara berbusana dan jilbab, serta masalah perkawinan dan perceraian.
"Banyak orang yang tidak tahu tentang perempuan muslim. Mereka memiliki stereotip dan penafsiran yang salah tentang perempuan muslim," ujar Fauzia.
Di Kanada terdapat 1,9 persen Muslim dari 32,8 juta total penduduk negeri itu. Islam menjadi agama kedua terbesar, setelah agama Katolik Roma.
Di negeri-negeri non-Muslim, masyarakatnya masih banyak yang berpandangan bahwa jilbab adalah bentuk pemaksaan, penindasaan dan pelanggaran hak kaum perempuan. Seorang muslimah bernama Nazneen Zaidi mengungkapkan, banyak orang yang mengira bahwa ia mengenakan jilbab karena dipaksa oleh suaminya. Padahal, mengenakan jilbab adalah keputusan Nazneen sendiri.
"Saya senang mengenakannya. Jilbab adalah sebuah kehormatan dan kebebasan yang sebenarnya," ujar Nazneen, muslimah kelahiran Montreal dan bergelar master di bidang teknologi pendidikan dari Universitas Concordia.
Ia mengatakan, Islam memperlakukan sama antara perempuan dan laki-laki dalam hal kewajiban dan tanggung jawab.
"Laki-laki dan perempuan sama-sama berada dalam pengawasan Allah dan hukum Islam. Peranan mereka berbeda, tapi tanggung jawab perempuan dan laki-laki dalam keluarga adalah sama," tukasnya.
Minna Ella, muslimah asal Waterloo mengatakan bahwa ia mulai mengenakan cadar pada usia 17 tahun, tanpa paksaan dari siapapun.
"Ayah saya tidak memaksa saya untuk memakainya, begitu pula suami saya. Cadar adalah lambang ketakwaan, identitas muslimah," kata ibu tiga anak, kelahiran London itu. (kw/oi)
In/eramuslim.com

1 komentar:

  1. Best Casino in Canada for 2021? | Casino Guides 2021
    Best Casino in Canada for bet365es 2021? We're in for a treat with everything you need to know about 카운팅 the top 1xbet korean casino in 해외배당흐름 Canada. 인스타 셀럽

    BalasHapus